Wednesday, December 21, 2011

Baliak Ka Surau

Eksistensi dan sumbangsih mesjid bagi keselarasan kehidupan sosial-keagamaan masyarakat Minang, tidak akan tergerus dari ingatan. Mesjid selaku rumah ibadah umat muslim, saat ini terus meredup dan nyaris hilang. Mesjid dimanfaatkan anak-anak dan remaja sebagai tempat mengaji Magrib-Isya yang dilakoni setiap sore. Mesjid menjadi tempat bagi penempaan jiwa anak-anak. Namun, dewasa ini keberadaan mesjid-mesjid semakin mengecil bahkan nyaris menghilang apalagi dikota- kota besar seperti kota Padang.
Sekarang mesjid-mesjid sepi dari generasi muda, penghuni mesjid kebanyakan dihuni para tua renta. Muncul pertanyaan di benak kita. Kemanakah para kawula muda yang seharusnya meramaikan mesjid? Entah kenapa para kawula muda kita banyak yang drop, kemana power mereka? Bukankah mereka akan menjadi tonggak pengganti dan penerus bangsa?
Pemuda adalah kekayaan yang sangat mahal. Mungkin karena mahalnya sehingga data yang mengungkapnya dan begitu sulit untuk terungkapkan. Pemuda nampaknya seperti misteri, keberadaannya ada tetapi mereka seperti sesuatu yang tidak ada. Tampaknya bangsa ini belum bisa diserahkan kepada pemuda-pemuda sekarang. Mereka tidak kuat menahan beban bangsa.
Untuk itu para orang tua jangan sampai bosan menyuruh putra putrinya menegakkan sholat. Maka kita pun semestinya demikian selalu dan bersabar untuk memerintahkan keluarga kita untuk sholat terutama kepada generasi penerus. Zaman sekarang banyak generasi muda yang terjerumus ke jalan yang salah. Semoga untuk ke depannya generasi muda selalu memegang teguh agama dan selalu berada di jalan yang benar. (Firsta Vaulina / 0810862006) 

No comments:

Post a Comment