Wednesday, December 21, 2011

Sekolah, Tempat Belajar bagi Anak

Sekolah menjadi tempat belajar bagi anak. Sekolah memberikan serangkaian materi untuk mengasah dan mengembangkan kemampuannya. Di sekolah juga terjadi proses pendewasaan untuk anak. Namun sekolah bukan satu-satunya tempat untuk mendidik anak, masih ada keluarga dan lingkungan masyarakat. Kunci keberhasilan anak di sekolah tidak hanya karena guru saja, tetapi ada orang tua yang turut ikut serta. Pendidikan yang baik adalah melibatkan orang dewasa yaitu orang tua. Jika orang tua terlibat langsung dalam pendidikan anak di sekolah maka prestasi anak akan meningkat. Dibalik anak yang selalu berprestasi dan menamatkan pendidikannya dengan baik ada orang tua yang selalu mendukung.
Begitu yang dibuktikan oleh Bapak Mardimin, seorang tukang es tebu di pasar raya Padang, dimana bapak tersebut seorang diri menghidupi ketiga anaknya untuk bertahan hidup hingga mencapai prestasi yang sangat memuaskan bagi keluarganya. Walaupun hidup serba kekurangan, pak Mardimin selalu menanamkan kepada anak-anaknya untuk rajin belajar. Belajar sangatlah penting untuk masa depan. Seperti kata pepatah “Tuntutlah ilmu sampai ke negri Cina”. Anak-anak pak Mardimin pun tak berputus asa walaupun hidup serba kekurangan. Berkat semangat dan usaha dari bapaknya, Tuti, anak sulung pak Mardimin mampu menamatkan S1 nya di Fak. Hukum Universitas Andalas. 
Seperti contoh kasus diatas, terlihat jelas bahwa peran orang tua dalam membimbing anaknya untuk belajar sangatlah penting. Berikut beberapa yang harus dilakukan orang tua agar anak bisa berprestasi di sekolah :
1.      Perhatian dari orang tua
Orang tua sebaiknya memberikan perhatian pada anaknya, memberikan pengalaman dan pemahaman tentang nilai dan tujuan pendidikan. Ada usaha dari orang tua mengetahui perkembangan anak di sekolah, misalnya dengan berkunjung ke sekolah atau mengetahui lingkungan sekolah. Orang tua memberikan sarana dan mendukung minat anak, sehingga akan berkembang kemampuan anak selain itu juga akan berpengaruh pada aktivitas anak di sekolah.
2.      Kerja sama dengan guru
Sebaiknya orang tua mengenal dan menjalin hubungan yang baik dengan guru. Orang tua menunjukkan sikap bahwa pendidikan itu penting untuk anak untuk kehidupannya. Hadiri setiap undangan ke sekolah, karena saat itu orang tua bisa berkomunikasi dengan guru. Menanyakan perkembangan anaknya dan mengetahui prestasi belajar anak. Jangan menunggu setelah terjadi masalah pada anak baru menghubungi guru. Informasikan juga mengenai anak Anda jika berada di rumah kepada gurunya.
3. Menyediakan waktu untuk anak
Akan lebih baik jika setiap pulang sekolah anak bisa langsung bertemu dengan orang tuanya. Pada saat pulang ke rumah biasanya anak membawa beban pikiran baik itu karena pelajaran atau hubungan dengan teman. Anak suka bercerita tentang apa yang terjadi di sekolah, mengeluarkan beban dan keluhan kepada orang tua. Misalnya jika anak menceritakan kenakalan teman orang tua bisa langsung memberikan pengertian dan bimbingan.
4. Awasi kegiatan belajar anak di rumah
Orang tua bisa mengingatkan anak untuk belajar, membuat jadwal kegiatan, menanyakan apakah ada PR dan sudah mengerjakannya. Orang tua bisa mengendalikan kegitan anak yang kurang bermanfaat, misalnya membatasi menonton tv atau bermain game. Periksalah buku-buku anak Anda.
5. Ajarkan Disiplin dan Tanggung Jawab
Berlakukan disiplin dan tegas tapi dengan penuh kasih sayang. Jika orang tua selalu menuruti keinginan anak akan membuat mereka manja dan tidak bertanggung jawab. Biasanya di sekolah anak diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Ajarkan anak untuk mengejarkan tugasnya sendiri. Selain itu berikan pekerjaan rumah secara rutin, misalnya menyapu halaman dan sebagainya. Disiplin dan tanggung jawab akan menjadi kunci sukses anak di masa depan.
6. Jaga kesehatan anak.
Berikan gizi yang seimbang bagi anak. Dengan keadaan anak yang sehat akan membuatnya mudah dalam menerima pelajaran. Ajak untuk berolah raga secara teratur bersama keluarga. Atur istirahat anak secara teratur. Hindari makanan cepat saji, selain tidak baik untuk kesehatan anak juga berpengaruh pada konsentrasi atau kecerdasan anak.
 (Rivo Fananda / 0810862020)

No comments:

Post a Comment